Pendahuluan
Perang Dingin adalah sebutan bagi suatu periode terjadinya
ketegangan politik dan militer antara Dunia Barat, yang dipimpin oleh Amerika
Serikat dan sekutu NATO-nya, dengan dunia komunis, yang dipimpin oleh Uni
Soviet beserta sekutu negara-negara satelitnya. Peristiwa ini dimulai setelah
keberhasilan Sekutu dalam mengalahkan Jerman Nazi di Perang Dunia II, yang
kemudian menyisakan Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai dua negara adidaya
di dunia dengan perbedaan ideologi, ekonomi, dan militer yang besar. Beberapa
negara memilih untuk memihak salah satu dari dua negara adidaya ini, sedangkan
yang lainnya memilih untuk tetap netral dengan mendirikan “Gerakan Non-Blok”
Islam Di Negara Amerika Serikat
kemunculan Islam di Amerika Utara kebanyakan memandang bahwa
kedatangan pertama yang sesungguhnnya orang-orang muslim di Amerika Serikat
terjadi pada pertengahan dan akhir abad ke-19. Dan memang pada saat itulah para
imigran muslim yang pertama terutama dari Timur Tengah mulai datang ke Amerika
Utara dengan maksud untuk memperoleh peruntungan besar ataupun kecil yang
dikemudian kembali ke tanah airnya.
Sebagian para akademisi berpendapat bahwa selama hampir dua abad
sebelum perjalanan Christopher Columbus di tahun 1492 M, orang-orang muslim
telah melakukan pelayaran dari Spanyol dan sebagian pesisir barat laut Afrika
ke Amerika Utara dan Selatan dan sebagian bahkan ikut menjadi awak Columbus.
Para penjelajah itu konon telah menembus sebagian besar wilayah Amerika Selatan
dan Utara, bergaul dan sebagian menikah dengan orang asli Amerika.
Tahun 1492 memiliki arti bersejarah tak hanya karena perjalanan
Columbus. Melainkan karena tahun tersebut pertanda berakhirnya kehadiran Islam
di semenanjung Iberia yang kini dikenal sebagai Spanyol dan Portugal. Pada
tahun 1474 M pasangan suami istri Fernando dari Aregon dan Isabela dari Sevilla
berhasil menyatukan dua kerajaan yang terpisah. Mereka dikenal sebagai raja dan
ratu Katolik berkat jasa-jasa mereka menyatukan kembali seluruh Spanyol di
bawah agama Kristen. Mereka merampas wilayah kekuasaan terakhir kaum muslim di
Granada pada tahun 1492. semenjak berakhirnya abad ke-15 orang-orang muslim
(Moor) di semenanjung Iberia dipaksa memilih satu diantara pilihan yang
merugikan yakni berpindah ke agama Kristen, imigrasi atau hukuman mati. Orang
yang memilih pilihan pertama tetap menjalankan agama mereka secara diam-diam
dan tetap mengadakan pertemuan rahasia umat Islam selama berabad-abad. Sebagian
lainnya mencoba memberontak dan akibatnya mereka diusir dari negerinya yang
sebelumnya merupakan satu dari sedikit contoh keharmonisan budaya Islam dan
Kristen.
Semakin banyak bukti bermunculan yang menunjukan bahwa sebagian
orang-orang Moor yang dipaksa pergi tersebut berhasil menuju kepulauan Karibia
dan bahkan sebagian lainnya berhasil mencapai bagian selatan Negara Amerika
Serikat masa kini. Para akademisi dari berbagai disiplin ilmu berupaya
membuktikan teori-teori tersebut yang dipandang oleh muslim AS sebagai bukti
bahwa bahwa Islam berperan dalam sejarah awal AS. Kemungkinan adanya hubungan
dengan budaya Spanyol dapat menarik hati
AS keturunan Amerika Latin yang tertarik dengan ajaran Islam.
Kaum muslim di Amerika Serikat terdiri dari para imigran yang dari
keturunan Afrika (Afro-Amerika), penduduk Eropa yang masuk Islam, dan para pendatang
sementara (mahasiswa, diplomat dan lainnya). Komposisi asal-usul mereka adalah:
Afrika(42 %); Asia Selatan (India, Pakistan, Bangladesh (24,4 %));Turki (2,4%);
Asia Tenggara (2%); Kulit Putih Amerika (1,6 %); dan lain-lain (6,4 %) termasuk
sekitar 5.000 muslim keturunan Spanyol (Hispanik).
Sebagian besar mereka, sekitar 70 %, tinggal di sepuluh Negara
bagian: California, New York, Illinois, New Jersey, Indiana, Michigan,
Virginia, Texas, Ohio, dan Maryland. Para imigran muslim datang ke Amerika
Serikat dengan alasan-alasan yang beragam. Gelombang Pertama, imigrasi kaum
muslim ke Negara ini berlangsung pada sekitar tahun 1875, dari wilayah yang
saat itu dikenal sebagai Greater Syria (mencakup Suriah sendiri, Libanon,
Yordania dan palestina). Mereka umumnya miskin keterampilan dan tidak cukup
terdidik berharap bisa sukses secara financial di amerika serikat sebelum
kembali ke tanah air. Tetapi, karena kesempatan kerja terbatas, mereka terpaksa
bekerja sebagai buruh di pabrik, pelabuhan, dan lainnya.Sebagian menetap di
wilayah Midwest. Pernyataan mereka terus menarik minat imigran yang lain
Gelombang Kedua, menyusul pada tahun 1920-an untuk kemudian
terhenti karena Perang Dunia II. Hukum-hukum imigrasi pada periode ini agak
membatasi. Hanya orang yang berkulit hitam atau Kaukasia saja yang boleh masuk
ke Amerika Serikat. Orang Arab dianggap tidak termasuk ke dalam dua kategori
itu
Gelombang Ketiga, antara pertengahan tahun 1940-an&pertengahan
1960-an berlangsung bersamaan dengan terjadinya berbagai perubahan penting di
luar Amerika Serikat. Kaum muslim yang masuk AS dalam kategori ini lebih
terdidik. Sebagian besar mereka hijrah karena penindasan politik. Persentase
terbesarnya adalah orang Palestina yang terusir dengan didirikannya Israel
(1948), orang Mesir yang merasa dirugikan oleh kebijakan nasionalisasi Presiden
Gamal Abdul Nasser dan orang Islam Eropa Timur yang mencoba melarikan diri dari
akibat perang Dunia II dan pemerintahan Komunis. Pada saat yang sama, terutama
pada tahun 1960-an berbagai perubahan berlangsung dalam kebijakan keimigrasian
AS. Pasar kerja makin meluas dan Negara ini membutuhkan kaum imigran yang
potensial untuk mengisi pos-pos itu. Di sini batasan-batasan etnis atau ras
diperlonggar.
Gelombang Keempat, berlangsung sekitar tahun 1967 dan masih
berlangsung sampai sekarang. Mereka umumnya sangat terdidik dan fasih berbahasa
Inggris. Imigrasi mereka terjadi dengan berbagai alasan seperti untuk
peningkatan kemampuan profresional dan menghindari penindasan Pemerintah.
Mereka juga ada yang berniat untuk menetap atau mendakwahkan Islam di Negara
ini.
Bukti-Bukti Islam di Amerika Serikat:
1. Menurut Dr. Youssef
Mroueh, sekarang terdapat < 565 nama tempat di Amerika Utara, baik di negara
bagian, kota, sungai, gunung, danau, dan desa yang diambil dari nama Islam
ataupun nama dengan akar kata bahasa Arab. Sebanyak 484 di Amerika Serikat dan
81 di Canada. Ini merupakan bukti yang tak terbantahkan bahwa Islam telah ada
di sana sebelum Columbus mendarat. Dr. A. Zahoor bahkan menegaskan bahwa nama
negara bagian seperti Alabama, sebenarnya berasal dari kata Allah-bamya, dan
juga nama negara Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah, serta Tennesse dari kata
Tanasuh. Di Amerika Selatan terdapat nama kota-kota Cordoba (di Argentina),
Alcantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina). Nama-nama pegunungan
Appalachian (Apala-che) di pantai timur dan pegunungan Absarooka di pantai
barat.
2. Masjid Islamic Center
Washington DC
Masjid ini adalah masjid pertama dan salah satu yang terbesar di
Amerika Serikat. Masjid ini terletak di kompleks Islamic Center, Massachusetts
Avenue, Washington DC. Pembangunan masjid ini dimulai pada 1949 dan diresmikan
pada 1957. Masjid ini sebagai wujud persatuan kaum muslim di Amerika.
3. Tersimpannya arsip
perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan suku Cherokee tahun 1787
Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk
melangsungkan keberadaannya dalam perdagangan, perkapalan, dan bentuk
pemerintahan suku cherokee yang saat itu berdasarkan hukum Islam. Lebih lanjut,
akan ditemukan kebiasaan berpakaian suku Cherokee yang menutup aurat sedangkan
kaum laki-lakinya memakai turban (surban) dan terusan hingga sebatas lutut.
Islam Di Uni Soviet
Berbicara mengenai sejarah masuk dan berkembangnya islam di Uni
soviet sangatlah terbatas karena kurangnya Referensi yang membahas tentang
islam di Uni Soviet. Uni Soviet adalah bekas negara yg terdiri atas 15 republik
sosialis yg dibentuk pd tahun 1922 hingga dibubarkan pada penghujung tahun
1991. Dari 15 republik tersebut, enam di antaranya memiliki penduduk mayoritas
muslim, yaitu Azerbaijan, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan
Uzbekistan. Terdapat pula masyarakat muslim dalam jumlah besar di wilayah
Idel-Ural dan Kaukasus Utara, Federasi Rusia.Masyarakat muslim Tatar juga dapat
ditemukan dalam jumlah besar di Siberia dan wilayah lainnya
Walaupun aktif menganjurkan paham ateisme, pemerintah Uni Soviet
mengizinkan kegiatan keagamaan yg terbatas di semua republik yg masyarakatnya
mayoritas muslim. Masjid-masjid masih berfungsi sebagaimana mestinya di
kebanyakan kota besar republik-republik di Asia Tengah dan Azerbaijan, tetapi
jumlahnya menurun secara drastis dari 25.000 pd tahun 1917 menjadi hanya 500 pd
tahun 1970-an. Sebagai bagian dari pengenduran aturan pembatasan agama secara
umum, pd tahun 1989 beberapa asosiasi keagamaan muslim didaftarkan dan beberapa
masjid yg ditutup oleh pemerintah dikembalikan kepada masyarakat muslim
setempat. Pemerintah juga mengumumkan rencana untuk mengizinkan pemuka agama
Islam dalam jumlah terbatas untuk mengikuti pelatihan dalam jangka waktu 2 dan
5 tahun, masing-masing di Ufa, RSFS Rusia, dan Baku, RSS Azerbaijan.
Penganut Islam di Uni Soviet awalnya mengalami kebebasan beragama
yang lebih luas di bawah kekuasaan baru kaum Bolshevik. Vladimir Lenin
mengawasi pengembalian artefak-artefak Islam seperti Al-Qur’an Utsman,
penetapan sistem pengadilan berdasarkan prinsip syariat Islam yg diberlakukan
selaras dengan sistem hukum komunis, pemberian kedudukan kuasa kpd para pemuka
agama & “sosialis Islam“, penerapan sistem aksi afirmatif yang disebut
korenizatsiya (pemribumian) yang byk membantu masyarakat muslim lokal, dan
penetapan hari Jumat sebagai hari libur di seluruh Asia Tengah.
Di bawah kekuasaan tsar, muslim ditindas secara brutal dan Kristen
Ortodoks diakui sebagai satu-satunya agama resmi. Pada tanggal 24 November
1917, Lenin mengatakan:
“ Muslim Rusia… kalian semua yg masjid dan rumah-rumah ibadahnya
telah dirusak, yang keyakinan dan adat-istiadatnya telah diinjak-injak oleh
tsar dan para penindas bangsa Rusia: keyakinan dan amalan kalian, adat budaya
& bangsa kalian adalah bebas dan terhormat selama-lamanya. Ketahuilah bahwa
hak-hak kalian, seperti orang-orang Rusia yg lain, ada di bawah perlindungan
revolusi yg sangat kuat.”
Saat Josef Stalin mengukuhkan kekuasaannya pada paruh kedua tahun
1920-an, kebijakan keagamaan di Uni Soviet berubah. Masjid-masjid ditutup atau
dialihfungsikan menjadi gudang di seluruh Asia Tengah. Para pemuka agama
disiksa, madrasah ditutup, dan wakaf tdk lagi dianggap sah.
Stalin juga memaksa beberapa suku bangsa kecil yg utamanya menetap
di barat daya Rusia (Chechen, Ingush, Tatar Krimea, Balkar, Karachai, Turk
Meshketia, Kalmyk, Volga Jerman, dan lainnya) untuk pindah dari tanah air
mereka selama Perang Dunia II utk mengantisipasi adanya perlawanan yang
didukung oleh Nazi Jerman. Selama kepemimpinan Salin, muslim Tatar Krimea
menjadi korban deportasi masal. Deportasi tersebut dimulai pd tanggal 17 Mei 1944
di semua daerah yg berpenghuni di Krimea. Lebih dari 32.000 pasukan NKVD ikut
serta dalam pelaksanaannya. Sebanyak 193.865 orang Tatar Krimea dideportasi,
151.136 di antara mereka ke RSS Uzbekistan, 8.597 ke RSSO Mari, 4.286 ke RSS
Kazakhstan, & sisanya sebanyak 29.846 orang ke berbagai oblast di RSFS
Rusia.
Sejak Mei hingga November 1944, 10.105 orang Tatar Krimea tewas
karena kelaparan di Uzbekistan. Hampir 30.000 orang (20%) tewas di pengasingan
dalam satu setengah tahun berdasarkan data NKVD & hampir 46% berdasarkan
data aktivis Tatar Krimea. Menurut informasi yg diberikan oleh para pembangkang
Soviet, banyak orang Tatar Krimea yg dipekerjakan dalam proyek-proyek berskala
besar sesuai sistem Gulag yg berlaku pd masa kepemimpinan Stalin.
Namun Beberapa institusi islam, termasuk sekolah-sekolah keagamaan
dan mesjid telah kembali dibuka dengan banyak bantuan dukungan dari Arab Saudi,
Kuwait dan Turki. Kelas-kelas keagamaan pun diadakan di semua sekolah dan
mesjid dengan beberapa menggunakan Bahasa Arab, pelajaran Al-Qur'an dan Hadis,
serta sejarah Islam
Bukti-Bukti Peninggalan Islam:
1. Masjid Park Pobedy
Merupakan masjid yang dibangun oleh masyakarat muslim sekitar
setelah era Uni Soviet. Tujuan dibangunnya masjid ini yaitu untuk memperingati
gugurnya para prajurit pada Perang Dunia (PD) II tahun 1941-1945. Hal ini
menggambarkan bahwa betapa berkembangnya islam dan unggulnya ekonomi masyarakat
muslim di era persekutuan Rusia.
2. Ertuğrul Gazi Mosque di
Turkmenistan
3. Hoja Zayniddin Mosque
(Bukhara) di Uzbekistan
4. Masjid Khazret Sultan di
Kazakhstan
REFERENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dingin
http://seramoe-printstation.blogspot.com/2013/04/sejarah-masuknya-islam-di-amerika.html
http://www.jurnalhajiumroh.com/post/dunia-islam/-sejarah-islam-di-amerika-2-jejak-peninggalan-muslim-amerika
https://sites.google.com/site/09sayapperdanarelih/kerukunan-a
http://debu-trotoar.blogspot.com/2012/05/sejarah-dan-perkembangan-islam-di-uni.html
http://infojambi.com/ij/dikbud/310-kajayaan-islam-di-moscow.html
http://gemokgendudd.blogspot.com/2011/02/bukti-islam-ada-di-amerika-jauh-sebelum.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar