Jumat, 26 April 2013

Analisa Rasio Laporan keuangan:Perhitungan Rentabilitas,Solvabilitasdan Likuiditas


Pengertian

 Analisa rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur dapat ditempuh untuk memperoleh dana.

Contoh Perhitungan Rasio Rentabilitas, Solvabilitas, dan Likuiditas

1. Laporan Neraca Konsolidasian PT. Telekomunikasi Tbk. Dan Anak Perusahaan.






 



 
Perhitungan Analisis Rasio Rentabilitas

Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aset. Dapat diartikan bahwa ratio rentabilitas mengidentikasikan seberapa besar kemampuan aset  perusahaan untuk menghasilkan pendapatan.

Rumus:

=    Laba Bersih Sebelum Pajak
                Total Aktiva

Tahun 2010            Rp 21.416      =  0.213092407 / 0.21
                                Rp100.501

Tahun 2011             Rp20.587      = 0.202381183 / 0.20
                               Rp   103.058

Rendahnya rentabilitas tergantung pada :

Operating Profit Margin
Menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap Rp dari penjualan yang dilakukan.

Rumus :     

Laba bersih sebelum pajak
           Penjualan

Tahun 2010         Rp21.416     =  0.312054670 / 0.31 = 31%
                           Rp68.629

Tahun 2011          Rp 20587    =  0.288924130 / 0.28  = 28%
                                 Rp71.254    


Asset Turnover
Rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur aset perusahaan untuk memperoleh pendapatan, makin cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan perusahaan tersebut.

Rumus :

  Penjualan         
Total Aktiva

Tahun 2010                 Rp68.629      =  0.682868827 / 0.68  = 68%
                                   Rp 100.501
                                                         

Tahun 201                 Rp71.254  =  0,691423913 / 0.69  = 69%
                                   Rp  103.054
                                                        


Perhitungan Analisis Ratio Solvabilitas

Menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial baik jangka waktu pendek atau panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi.

Rasio solvabilitas terdiri dari:

Ratio Hutang Modal (Debt to Equity Ratio atau Ratio Leverage)
Menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang pada pihak luar dan digunakan untuk mengukur hingga sejuah mana perusahaan dibiayai oleh hutang.

Rumus:

Total Hutang
Total Modal

Tahun 2010             Rp  44.086   = 0.781458831 / 0.78 = 78%
                                Rp56.415

Tahun 2011             Rp42.073       =   0.689936209/0.68=68%
                              Rp    60.981

Analisis:
Pada tahun 2010, ratio hutang modal sebesar 78% yang diperoleh dari perbandingan total hutang sebesar Rp44.086  dengan penjualan sebesar Rp56.415 . Ini berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp 00.78%

Pada tahun 2011 terjadi penurunan dari 78% pada tahun 2010 menjadi sebesar 68% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan total hutang sebesar Rp42.073 dengan penjualan sebesar Rp60.981. Ini berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp0.68%


Debt Ratio 
Menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva

Rumus:

Total Hutang
Total Aktiva

Tahun 2010              Rp44.086    = 0.438662301/ 0.43         =  43%
                               Rp100.501

Tahun 2011              Rp42.073     = 0.408261688 / 0.40   =  40%
                               Rp  103.054

Analisis
Dikarenakan Debt Ratio yang digambarkan oleh PT.Telkom semakin kecil,maka hutang yang dimiliki perusahaan pun semakin kecil dan ini berisiko finansial bahwa Pt Telkom. Tbk mengembalikan pinjaman yang semakin kecil pula.


Times Interest Earned / Coverage Ratio (Rasio Penutupan)
Rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga hutang jangka panjang.

Rumus;

Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak
                 Beban Bunga

Tahun 2010        Rp Rp 21.416        = 0.4285771463 / 0.42    = 42%
                         Rp  49.970

Tahun 2011        Rp Rp20.587         = 0.4450858304 / 0.44   = 44%
                         Rp  46.254


Analisis
Pada tahun 2010 ratio coverage PT Telkom Tbk yakni sebesar 42% yang diperoleh dari perbandingan laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp21.416 dengan beban bunga sebesar Rp49.970

Pada tahun 2011 ratio coverage PT Telkom mengalami kenaikan dari 44%  pada tahun 2012 menjadi 44% pada tahun 2011 yang diperoleh dari perbandingan dari laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp20.5871 dengan beban bunga sebesar Rp46.254


Perhitungan Analisis Ratio Likuiditas
Menunjukan besarnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo.

Current Ratio

Rumus:

  Aktiva Lancar  
 Hutang Lancar

Tahun 2010            Rp18.729   X 100%    = 0.836885812
                             Rp20.473
                                                                       = 83%

Tahun 2011            Rp21.258    X 100%    = 0.9178447238
                             Rp22.189
                                                                       = 91%

Analisis
Pada tahun 2010, current ratio PT Telkom Tbk 83% yang diperoleh dengan perbandingan akyiva lancar sebesar Rp18.729 dengan hutang lancar sebesar Rp20.473 Hal ini berarti setiap Rp 1,- , hutang lancar tidak dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.83

Pada tahun 2011, current ratio perusahaan mengalami kenaikan dari 83% pada tahun 2010 menjadi 91% pada tahun 2011 yang diperoleh dari perbandingan aktiva lancar sebesar Rp21258 dengan hutang lancar Rp22.189 Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar belom dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.91

Quick Ratio
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya atas aktiva paling liquid.

Rumus:

Aktiva Lancar - Persediaan      X 100%
       Hutang Lancar

Tahun 2010           Rp18729- Rp89      X 100%      = Rp18640  X 100%
                                     Rp20473                                        Rp20473
                                                                                          = 0.91046744492
                                                                                          = 0.91%

Tahun 2011           Rp 21.258- Rp335       X 100%      = Rp20923  X 100%
                                     Rp22.189                                       Rp22.189
                                                                                             = 0.9429447023
                                                                                             = 94%

Analisis
Pada tahun 2010, quick ratio Pt Telkom Tbk 91% yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp18.729 dengan hutang lancar Rp20.473Hal ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin oleh quick asset sebesar Rp0.91

Pada tahun 2011, quick ratio mengalami kenaikan dari 91% pada tahun 2010 menjadi 94% pada tahun 2011 yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp2.1258 dengan hutang lancar Rp22.189 Ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin quick asset sebesar Rp0.94


Cash Ratio
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial kas dan bank.

Rumus:

  Kas(Bank)             X 100%
Hutang Lancar


Tahun 2010          Rp  91.20   X 100%     = 0.4454637584
                           Rp 20.473                   = 44%

Tahun 2011         Rp96.34      X 100%     = 0.312497183
                          Rp 22.189                      = 31%


Analisis
Pada tahun 2010, cash ratio Pt Telkom Tbk sebesar 41% yang diperoleh dari perbandingan kas(bank) sebesar Rp91.20 dengan hutang lancar sebesar Rp20.473. Hal ini berarti setiap Rp1 hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar Rp0.44%

Pada tahun 2011, cash ratio Pt Telkom Tbk mengalami penurunan  dari 41% pada tahun 2010 menjadi 31% pada tahun 2011 , dengan perbandingan kas(bank) sebesar Rp96.34 d
engan hutang lancar sebesar Rp22.189. Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar Rp0.31%

Sumber:
www.wikipedia.com

1 komentar: